![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaCFoqkImXFqsByDjjDYr7OWSoi2V49QRPCOJc8o1AdnCm9WPdzuyeNPxykLObgDNFLy6eCCVuFLGOt2xCZXjMA2LOTVwBUT8qFTGDK9aHQLRz3w1lszFf7KIa_DdO0_4Hq2G1rOFoyMts/s640/ENTOK+2.jpg)
Manfaat
Tanaman Azolla
Azolla sebagai sumber pakan itik
berprotein tinggi
Azolla
merupakan satu-satunya genus dari paku air mengapung suku Azollaceae. Terdapat
tujuh spesies yang termasuk dalam genus ini. Suku Azollaceae sekarang
dianjurkan untuk digabungkan ke dalam suku Salviniaceae, berdasarkan kajian
morfologi dan molekular dari Smith et al. (2006)
Azolla
dikenal mampu bersimbiosis dengan bakteri biru-hijau Anabaena azollae dan
mengikat nitrogen langsung dari udara. Potensi ini membuat Azolla digunakan
sebagai pupuk hijau baik di lahan sawah maupun lahan kering. Pada kondisi
optimal Azolla akan tumbuh baik dengan laju pertumbuhan 35% tiap hari. Nilai
nutrisi Azolla mengandung kadar protein tinggi antara 24 – 30%. Kandungan asam
amino essensialnya, terutama lisin 0,42% lebih tinggi dibandingkan dengan
konsentrat, jagung, dedak, dan beras pecah (Arifin, 1996) dalam Akrimin
2002.
.
Tujuh jenis Azolla :
Asia
- Azolla japonica Franch. & Sav. dari Jepang
- Azolla filiculoides Lam.
- Azolla pinnata R. Br. dari Asia Tenggara, juga dari Afrika
Afrika
- Azolla nilotica Dcne. ex Mett.
Amerika
- Azolla caroliniana Willd., dari Amerika Utara
- Azolla mexicana Presl., dari Meksiko
- Azolla microphylla Kaulf
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
.
Kandungan
Nutrisi Azolla
Meski
sudah diperkenalkan dan dipopulerkan sejak awal tahun 1990-an, ternyata belum
banyak petani yang memanfaatkan tanaman azolla (Azolla pinnata) untuk usaha
taninya. Padahal manfaat tanaman air yang satu ini cukup banyak. Selain bisa
untuk pupuk dan media tanaman hias, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan
ternak dan ikan. Di Bali, azolla sering dijumpai terapung di perairan,
sawah dan kolam ikan. Karena dianggap gulma, para petani lantas
menyingkirkannya. Ditumpuk dan dibuang begitu saja.
Azolla
sp. banyak terdapat di perairan yang tergenang terutama di sawah-sawah dan di
kolam, mempunyai permukaan daun yang lunak mudah berkembang dengan cepat dan
hidup bersimbosis dengan Anabaena azollae yang dapat memfiksasi Nitrogen (N2)
dari udara.
Selain
untuk pupuk dan media tanam, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak,
khususnya itik dan beragam jenis ikan omnivora dan herbivora. Sebagai pakan
ternak, kandungan gizi azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein misalnya,
dapat mencapai 31,25 persen, lemak 7,5 persen, karbohidrat 6,5 persen, gula
terlarut 3,5 persen dan serat kasar 13 persen.
Bila
digunakan untuk pakan itik, penggunaan azolla segar yang masih muda (umur 2 – 3
minggu) dicampur dengan ransum pakan itik. Berdasarkan hasil penelitian,
campuran azolla 15 persen ke dalam ransum ini, terbukti tidak berpengaruh buruk
pada itik. Maksudnya, itik tetap menyantap pakan campuran azolla ini dengan
lahapnya. Produksi telur, berat telur dan konversi pakan juga tetap normal. Ini
berarti penggunaan azolla bisa menekan 15 persen biaya pembelian pakan itik.
Tentu saja hal ini cukup menguntungkan peternak karena bisa mengurangi biaya
pembelian pakan itik.
Tabel
Kandungan Nutrisi pada Tanaman Azolla Sp.
oleh : Agus Rochdianto
Sumber : http://www.kolamazolla.blogspot.com
.
Hasil
percobaan lainnya, penggunaan probiotik dan Azolla sp. dalam pakan terhadap
pertambahan bobot badan dan karkas itik pejantan (alabio) sampai umur 11 minggu
menjunjukan bahwa pemberian Azolla 5% dan probiotik dapat meningkatkan
perambahan bobot badan sebesar 1.577,20 gram/ekor, bobot karkas 800,50
gram/ekor dan menurunkan konversi pakan menjadi 7,70 dibanding perlakuan
lainnya, walaupun konsumsi pakan tidak berbeda antar perlakuannya. Hal ini
menunjukan bahwa Azolla dapat dipertimbangkan sebagai bahan campuran pakan
mengingat potensinya yang cukup melimpah.
Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar